
Berbenah untuk Masa Depan Lebih Cerah
Ushuluddin – Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Annur Yogyakarta melaksanakan refleksi dan evaluasi di Kaliurang Yogyakarta pada 24 – 25 September 2022.
Menurut Dekan Fakultas Ushuluddin IIQ Annur Yogyakarta, refleksi dan evaluasi ini penting untuk menyambut tahun ajaran baru 2022 – 2023 yang akan dimulai pada 3 Oktober mendatang.
“Harapannya besok ketika kegiatan belajar dan mengajar telah dimulai, semangat serta strategi yang kita gunakan sudah terbarukan,” ungkap Ikhsan.
Ada beberapa hal yang menjadi bahasan dalam acara yang dihadiri oleh semua dosen Ushuluddin ini.
Pertama menyangkut kantor. Ahmad Sihabul Millah dan Khoirun Niat memberi saran, Ushuluddin penting untuk memikirkan strategi agar kantor fakultas tidak sepi, khususnya bagian pelayanan.
Ini, keluh Sihab dan Niat, berdampak pada kepuasan mahasiswa. Mahasiswa ketika membutuhkan sesuatu dan sudah datang ke fakultas, tapi tidak menemukan siapa pun di dalamnya kecuali meja dan kursi, mereka tentu akan kecewa.
“Artinya, jika mahasiswa datang ke fakultas dan selalu ada yang melayani pada jam pelayanan, kan mereka senang. Jika mereka senang, mereka tidak akan segan untuk menceritakan pada tetangganya bahwa layanan di Ushuluddin IIQ Annur bagus,” jelas Sihab.
Menanggapi ini, Ikhsan komitmen akan meningkatkan kualitas layanan di Ushuluddin. Pihaknya optimis sebab saat ini Ushuluddin didukung oleh beberapa dosen muda dan staf.
Kedua berhubungan dengan optimalisasi situs web. Qowim Mustofa menengarai, situs web IIQ Annur Yogyakarta sudah mumpuni, hanya saja upaya untuk memaksimalkannya masih kurang.
Ini berkaitan juga dengan ketersediaan informasi seputar kurikulum, rekam jejak akademik dosen, prestasi fakultas—mulai dari aras mahasiswa hingga dosen—dan sebagainya.
“Jika misalnya di situs web itu tercantum mata kuliah dan publikasi-publikasi jurnal saja misalnya, nanti masyarakat kan bisa menilai dan mempertimbangkan, oh ternyata Ushuluddin IIQ Annur itu begini,” ungkap Qowim.
Ketiga berkelindan dengan pengadaan Mushaf Ngrukem. Hari ini, berbagai lembaga memiliki Mushaf Al-Qurannya masing-masing.
Mereka menjadikan itu entah sebagai promosi, bisnis, maupun instrumen pengajaran. Mengetahui ini, beberapa dosen menyampaikan bahwa IIQ Annur Yogyakarta, melalui Ushuluddin, perlu untuk memikirkan pengadaan Mushaf yang khas Ngrukem, khas KH. Nawawi Abdul Aziz.
“Ini nanti akan menjadi proyek yang besar, termasuk paparannya juga besar. Sebab saya lihat, Mbah Nawawi memiliki metode khusus dalam mengajarkan santri-santrinya dalam menghafal Al-Quran,” kata Niat.
“Maksudnya, itu bisa kita jadikan sebagai distingsi dalam Mushaf Ngrukem yang membedakannya dari Mushaf Al-Quran lainnya. Ini sangat bisa kita lakukan,” imbuhnya. (zv)