
Khoirul Imam: Ini Tidak Lagi The Death of Author, Tapi Authority
Ushuluddin – Dosen Prodi Ilmu Hadis (ILHA) Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An Nur Yogyakarta Khoirul Imam, S.Th.I., M.Ag. mengatakan bahwa di era kemajuan teknologi dan informasi seperti hari ini yang mati bukan saja author, tapi juga authority.
Hal ini ia sampaikan dalam Seminar Nasional “Revitalisasi dan Aktualisasi Kajian Hadis sebagai Tren di Ruang Virtual” yang diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin IIQ An Nur Yogyakarta pada Selasa, 21 Maret 2023.
Menurut Ruli, sapaan akrabnya, teknologi informasi berhasil menggeser model pembangunan otoritas keagamaan. “Hari ini, kalau kita punya banyak pengikut di media sosial atau Youtube dan mau bicara soal agama, kita sangat bisa kok dengan mudah jadi ustaz,” ungkapnya.
Jika sebelumnya, lanjut Ruli, seseorang bisa disebut kiai ketika memiliki santri dan semakin banyak santrinya, otoritasnya semakin besar, maka sekarang berbeda. Semakin banyak pengikut Twitter seseorang yang ingin menjadi ustaz misalnya, semakin otoritasnya terbangun.
“Polanya demikian dan pola ini rentan. Kenapa? Pengikut di media sosial bisa dibeli dan ini sama sekali tidak bisa kita samakan dengan pola sebelumnya. Pola banyaknya santri,” tegasnya.
“Dari sini, sebenarnya yang sedang terjadi tidak saja matinya author, tapi authority,” imbuh Ruli dalam diskusi yang dipandu oleh Dosen Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) Fatimah Fatmawati, M.Ag.
Lebih lanjut, Ruli menghimbau pada segenap peserta seminar—yang semuanya dari mahasiswa Fakultas Ushuluddin IIQ An Nur Yogyakarta—untuk tidak wegah turut meramaikan dinamika keberagamaan di media sosial.
“Yang punya otoritas sebenarnya itu ya kita ini, yang berada di Ushuluddin. Tapi problem kita itu kan, kita terlalu tawadu’ dan ini perlu kita lampaui,” ungkap Ruli.
Seminar Nasional yang diadakan di auditorium utama IIQ An Nur Yogyakarta ini dihadiri oleh Dosen Prodi ILHA UIN Sunan Kalijaga Dr. Muhammad Akmaluddin, M.S.I. sebagai narasumber lainnya. Hadir pula Kepala Prodi ILHA Arif Nuh Safri, M.Ag. dan beberapa dosen Fakultas Ushuluddin lainnya.