
Prof. Ahmad Baidowi: Ada Perkembangan yang Menarik dalam Tafsir di Indonesia
Ushuluddin – Prof. Dr. H. Ahmad Baidowi, M.Si. menegaskan bahwa ada perkembangan yang menarik untuk dipotret dalam tafsir di Indonesia, khususnya di pesantren.
Hal ini ia sampaikan dalam Konferensi Internasional Asosiasi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (AIAT) 2023 yang diselenggarakan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Selasa (20/6).
Menurut Baidowi, perkembangan tersebut tampak dari segi penggunaan aksara dan bahasa. Dari segi aksara, dalam satu dekade ini muncul tafsir yang menggunakan aksara latin-Bahasa Jawa dan aksara latin-Bahasa Inggris.
“Di masa sebelumnya, yang banyak kita jumpai adalah tafsir menggunakan aksara pegon dan berbahasa Jawa, tapi hari ini, karena kebutuhan, ada tafsir yang bahasanya tetap Jawa tapi aksaranya latin,” jelasnya.
Adapun untuk tafsir berbahasa Inggris, Baidowi memberi contoh artikelnya Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A. Bagi Baidowi, artikel ilmiah yang berupaya menggali makna Al-Quran adalah bagian dari Tafsir.
Dengan demikian, ketika ada artikel yang menafsirkan Al-Quran dengan cara tertentu, itu adalah tafsir. “Model seperti ini kan bisa dengan mudah kita jumpai ya dan ini merupakan salah satu bentuk perkembangan dari dinamika tafsir di Indonesia,” katanya.
Lebih jauh, Baidowi menjelaskan bahwa alasan mengapa perkembangan semacam ini ada adalah karena untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
“Untuk kasus tafsir yang muncul di Pesantren Al-Mahally Jogja itu kan dari permintaan jemaat ya. Masyarakat butuh, akhirnya model tafsir baru lahir,” pungkasnya.
Perlu diketahui, acara yang diselenggarakan oleh AIAT dan akan berlangsung selama tiga hari ini dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.