
Sambut TA Baru, Ushuluddin Adakan Evaluasi dan Pengembangan
Ushuluddin – Untuk menyambut Tahun Ajaran 2023/2024, Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Yogyakarta mengadakan rapat evaluasi dan pengembangan pada Kamis (24/8) di auditorium utama kampus.
Menurut Dekan Fakultas Ushuluddin M. Ikhsanudin, MSI. rapat evaluasi dan pengembangan penting dilakukan demi peningkatakan kualitas fakultas ke depannya.
Sebab itu pula, ada dua pihak lain yang diundang dalam rapat tersebut, yaitu jajaran rektorat dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IIQ An Nur Yogyakarta.
“Kritik dan saran dari pihak rektorat dan LPM untuk pengembangan Ushuluddin memainkan peran penting. Untuk itu, kami mengundang mereka dalam rapat ini,” kata Ikhsan.
Di sisi lain, Ikhsan melanjutkan, apa yang dibahas dalam rapat berhubungan langsung dengan rektorat dan LPM, sehingga akan lebih efektif dan efisien bila Fakultas Ushuluddin langsung melibatkan keduanya.
Rapat yang dihadiri oleh seluruh dosen Fakultas Ushuluddin ini digelar dalam dua sesi: evaluasi dan pengembangan. Pada sesi evaluasi, Ikhsanudin memaparkan bagaimana situasi terbaru Fakultas Ushuluddin yang kemudian ditanggapi oleh Rektor IIQ An Nur Dr. Ahmad Sihabul Millah, MA. dan peserta lainnya.
Ikhsanudin mengatakan ada tiga (3) hal yang mendesak untuk dipikirkan terkait Fakultas Ushuluddin: jumlah mahasiswa, publikasi dosen, dan Jabatan Fungsional (Jafung) dosen.
“Ini mendesak karena kaitannya pada banyak hal, khususnya akreditasi. Bila kita tidak membenahinya sedini mungkin, kita akan kesulitan menghadapi akreditasi, khususnya Prodi ILHA yang pada 2025 besok sudah harus menjalani akreditas,” jelasnya.
Sihab menambahkan, ada satu lagi yang menjadi catatan Fakultas Ushuluddin: pelayanan mahasiswa. Untuk pelayanan administratif, Sihab mengakui bahwa sudah ada peningkatan pesat di Ushuluddin. Tapi untuk pelayanan akademik, ini yang masih menjadi catatan.
“Pelayanan akademik ini seperti bagaimana dosen melayani bimbingin, mengisi daftar kehadiran mahasiswa di kelas, dan sebagainya,” jelas Sihab dalam rapat yang dipandu oleh Muhammad Saifullah.
Selanjutnya, pada sesi pengembangan, diskusi fokus pada strategi untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Ushuluddin. Rencana yang diusulkan adalah mendirikan Program Studi (Prodi) baru.
Hasilnya, Fakultas Ushuluddin akan menambah satu Prodi lagi, yakni Hukum Keluarga Islam (HKI). Tim untuk mengurus pengusulan Prodi baru akan dibentuk segera dengan target tahun 2024 usulan sudah dikirimkan ke Kementerian Agama (Kemenag) dan tahun 2025, Fakultas Ushuluddin bisa menerima mahasiswa baru Prodi HKI.