
Soal Prodi ILHA Sepi Peminat, Hasan Su’aidi: Kitab Hadis Hanya Ada Enam
Ushuluddin – Program Studi Ilmu Hadis (Prodi ILHA) hingga hari ini masih sepi peminat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Prodi (Kaprodi) ILHA UIN KH. Abdurrahman Wahid (UIN Gus Dur) Pekalongan Hasan Su’aidi dalam Seminar Nasional Kolaboratif antara Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An Nur Jogja dan UIN Gus Dur bertajuk Peluang dan Tantangan Prodi Ilmu Hadis di Era 5.0.
“Hingga hari ini, mahasiswa kita itu sedikit dan ini sepertinya persoalan bersama. Semua Prodi ILHA di Indonesia ini susah mendapatkan mahasiswa kecuali UIN Jogja dan UIN Jakarta lah ya,” ungkapnya dalam acara yang diselenggarakan di auditorium utama IIQ An Nur Jogja pada Rabu (7/6).
Meski demikian, pihaknya mengaku tetap optimis. Sebab yang berminat pada Prodi ILHA adalah orang-orang khusus.
Betapa tidak, lanjutnya, dari segi sejarah saja, kitab hadis hanya ada enam, jika tidak sembilan. “Kitab Hadis itu kan ya ada enam, Kutub al-Sittah. Banyak-banyaknya ya sembilan, Kutub al-Tis’ah. Jadi, ketika mahasiswa kita 10 misalnya, itu sudah bagus,” ungkapnya.
Lebih jauh, Hasan juga menyampaikan bahwa meski mahasiswa Prodi ILHA sedikit, jika kualitasnya seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, dan Imam Abu Daud, adalah sama sekali tidak perlu disesali.
“Tetap kita harus bangga dan optimis. Meski sedikit, tapi seperti para Imam Hadis, itu keren kan,” tegasnya.
Dilihat dari dua lembaga yang sedang berdiskusi, memang benar jumlah mahasiswa Prodi ILHA jauh di bawah Prodi IAT. Mahasiswa baru Prodi ILHA di IIQ An Nur hanya berjumlah 10 orang, sedangkan di UIN Gus Dur 11.